Silap mata, pecah kepala. Barangsiapa tidak waspada maka akan selalu diancam bahaya. Begitulah gambaran kondisi Kecamatan Binong, Tangerang tempat dr. Taris S. Alam mengabdikan diri sebagai dokter. Pengalaman bertahun-tahun mengabdi sebagai dokter di pedalaman Papua telah membuatnya lebih dari terbiasa dengan kondisi alam yang mengancam hingga lingkungan jalur pipa gas Kecamatan Binong yang berbahaya tidak menjadi halangan berarti baginya.

Hidup di lingkungan jalur pipa gas tak lantas membuat masyarakat Binong sadar akan bahaya yang mengancam. Peringatan terus diberikan baik lisan maupun tertulis, namun aktivitas membakar sampah masih ditemukan di berbagai sudut, bahkan tepat di bawah peringatan itu sendiri. Melihat kondisi ini, dr. Taris tidak tahan untuk tinggal diam. Berkarya sebagai dokter di lingkungan berbahaya telah menuntutnya untuk menjalankan peran ganda, tak hanya mengobati yang sakit, namun juga mengedukasi mereka yang terancam bahaya. Seakan tidak kenal hari libur, dr. Taris memanfaatkan hari-hari bebas tugasnya untuk memberikan edukasi terkait bahaya lingkungan ini.