Tips mengatasi motion sicknessTidak semua orang merasakan nyaman ketika berada di dalam kendaraan saat melakukan perjalanan melalui darat, laut, atau udara. Mereka yang sering mengalami mabuk perjalanan akan merasakan mual, muntah, pusing (dizziness) yang membuat tubuh menjadi tidak nyaman selama perjalanan. Bila sudah demikian, mudik akan menjadi sesuatu yang menyiksa diri selama perjalanan.

Mengapa kita bisa mengalami motion sickness? Motion sickness terjadi karena di dalam rongga telinga manusia terdapat 3 kanal berisi cairan yang sering disebut labirin. Masing-masing kanal memiliki arah lingkar yang berbeda. Saat kepala digerakkan, cairan yang ada di dalam kanal ikut bergerak. Cairan tersebut akan memberi tahu otak seberapa jauh dan seberapa cepat kepala anda bergerak. Selain itu, cairan ini pun dapat menginformasikan ke arah mana kepala bergerak. Dalam proses ini, saraf otak (pusat keseimbangan di telinga bagian dalam) akan terpengaruh.

Berikut ini adalah faktor penyebab terjadinya Motion Sickness dalam perjalanan yang sebaiknya dihindari:

  1. Membaca di mobil

Ternyata salah satu aktifitas pemicu keadaan tersebut disebabkan kita membaca di dalam mobil yang sedang melaju. Membaca memang dapat menghilangkan kejenuhan saat menempuh perjalanan jauh, namun perlu anda ingat bahwa aktifitas ini justru bisa membuat perut terasa mual karena anda harus memfiksasi mata. Mata juga mempengaruhi system keseimbangan. Motion Sickness ini banyak dialami oleh anak-anak yang berusia sekitar 2-12 tahun, wanita (terutama yang sedang hamil atau menstruasi), penderita vertigo, dan migrain. Selain itu faktor psikologis seseorang juga bisa menjadi pemicu mabuk antara lain rasa cemas, takut atau traumatis akibat menumpang jenis kendaraan tertentu.

  1. Perut kosong saat bepergian

Sebaiknya anda mengisi perut anda sebelum melakukan perjalanan jauh. Jangan biarkan perut kosong ketika akan bepergian. Perut kosong dapat menyebabkan lambung memproduksi asam dalam jumlah yang berlebihan sehingga akan membuat iritasi lambung dan merangsang reflek mual bahkan dapat menyebabkan muntah. Namun harus diingat, jangan sampai makan berlebihan. Kurangi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, minum terlalu banyak, jus, termasuk buah-buahan, menjelang keberangkatan.

  1. Asap rokok di ruang kabin

Bagi anda yang memiliki kebiasaan merokok dan tak bisa meninggalkan kegemaran anda tersebut sebaiknya tidak merokok di mobil. Sekalipun anda membuka jendela mobil lebar-lebar, namun paparan asap rokok yang menyebar di dalam mobil selain memicu iritasi pada mata juga akan menjadikan anak-anak sebagai perokok pasif. Asap nikotin yang terisap anak-anak dan terserap darah bersama oksigen yang dihirup mereka akan menimbulkan detak jantung terpacu lebih kuat. Akibatnya, mereka akan merasa sesak napas, kemudian mual dan mabuk.

  1. Sistem suspensi mobil yang tidak nyaman sehingga menimbulkan goncangan pada penumpangnya.

Bagi anda yang berpergian dengan mobil pribadi, perhatikanlah sistem suspensi. Pilihlah pegas baru yang memiliki konstanta kekakuan pegas relatif sama dengan pegas lama yang merupakan hasil optimasi desain. Sebagai patokan, pengendaraan yang nyaman biasanya diperoleh jika defleksi pegas depan sekitar 20 – 30 cm, atau 30% lebih besar dari defleksi pegas belakang. Selain itu perhatikan pula suspensi jok. Jok terdiri atas pegas baja, foam rubber, dan foam plastic. Pegas yang cukup elastis memberi frekuensi getar 2,3 – 2,8 cps, namun masih cukup nyaman jika mobil melewati lubang besar. Pegas yang lebih kaku mampu mengisolasi getaran hanya sekitar 1,5 cps, kurang nyaman ketika mobil melewati lubang besar karena mengganggu pemegangan setir dan sulit memberi tekanan yang tepat pada pedal-pedal. Hal yang terpenting adalah mengemudilah dengan nyaman. Mobil jangan digas, direm, dibelokkan tiba-tiba karena hal-hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam “mengocok” tubuh manusia dalam kabin mobil.

  1. Perbanyak minum air putih

Selama dalam perjalanan mudik, hindari minuman berkafein. Minuman berkafein selain membuat jantung berdebar, juga meningkatkan produksi air seni. Keseringan buang air kecil akan kurang menyenangkan. Minuman elektrolit masih diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan. Para penderita hipertensi atau diabetes melitus dianjurkan agar berhati-hati mengkonsumsi minuman ini. Perbanyaklah minum air putih untuk mencegah silent dehidrasi yang disebabkan karena kelamaan di dalam mobil ber-AC. Selama perjalanan pun pemudik dianjurkan banyak minum air putih. Cairan tubuh banyak hilang karena keluar banyak keringat selama perjalanan. Apalagi jika perjalanan dilakukan pada siang hari dengan kondisi panas dan macet. Bisa juga gunakan aplikasi Garda Mobile Medcare yang dapat membantu mencatat target minum dalam sehari pada fitur Daily Activity – Glass of Water. Install aplikasinya melalui App Store atau PlayStore! https://www.asuransiastra.com/service/garda-mobile/medcare

Sumber: kompasiana.com dan berbagai sumber lain