Saat musim hujan seperti sekarang ini, kaca mobil akan selalu tertutup rapat kala melaju di tengah guyuran hujan. Pada saat itulah, kinerja peranti pendingin ruangan (AC) dan pengharum ruangan di kabin mobil sangat memainkan peran penting.
Namun, satu hal yang patut diketahui, jangan menggunakan sembarang pengharum atau parfum mobil. Sedikitnya terdapat 500 bahan kimia yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum, yang beberapa di antaranya bisa memicu alergi bagi seseorang.
Pusing, mual, mengantuk, mata pedih, alergi, bahkan mudah stres adalah beberapa di antara akibat yang timbul kala menghirup pengharum mobil yang tak cocok itu. Terlebih pada saat hujan, tekanan udara di dalam kabin mobil sangat lebih tinggi karena perbedaan suhu dengan di luar mobil. Akibatnya, semburan pengharum di dalam mobil akan semakin pekat. Pengemudi cepat jenuh sehingga cepat tersulut emosinya dan badan terasa lelah. Diperlukan wewangian yang bisa menstimulasi otak agar tidak cepat penat. Sebab kepenatan psikis memicu kelelahan fisik.
Berikut Tips yang harus diketahui dalam memlih pengharum mobil :
1. Parfum dari bahan alami lebih menyegarkan
Pada umumnya pengharum dari bahan ini memiliki efek terapi. Selain menyegarkan ruang, pewangi ruang jenis itu juga memberikan efek kesegaran pada pikiran.
Bila tak ingin repot membeli pengharum jenis itu, Anda bisa meraciknya sendiri. Caranya potong, jeruk nipis, kayu manis, serta teh. Jadikan satu dan gantung di sudut-sudut kabin mobil.
2. Kenali karakter aroma wewangian dan efeknya
Aroma kayu manis, misalnya, sangat baik untuk membantu seseorang agar tetap fokus dan konsentrasi. Sementara aroma peppermint mampu menyegarkan emosional pengemudi sehingga mampu meredusir potensi perasaan marah, jengkel, stres, serta penat.
Begitupun dengan wewangian bearoma air laut atau air terjun (waterfall) sehingga cocok digunakan di saat musim hujan.
Adapun wewangian beraroma melati dan lavender memberikan stimulasi mengantuk. Sedangkan wewangian rerumputan dan bunga-bunga hutan cenderung membawa pikiran seseorang ke alam bebas di hutan dan penggunungan sehingga bila pikiran terlarut maka pengendalian mobil akan agresif.
3. Penempatan yang salah
Selama ini, orang beranggapan agar semburan aroma wangi pengharum cepat menjalar ke seluruh bagian kabin mobil, maka pengharum ditempatkan di depan kisi-kisi AC atau di atas dashboard. Padahal, hal seperti itu tidak tepat.
Selain membuat pengharum cepat habis, penempatan pengharum yang persis di depan embusan hawa sejuk dari AC juga menyebabkan molekul-molekul dari bahan parfum pekat alias mengumpal. Akibatnya, bila terhirup oleh seseorang akan melekat di darah dengan komposisi yang tak ideal.
Sedangkan pengharum yang ditempatkan pada dashboard mobil kerap diterpa terik sinar matahari. Hawa yang panas akan memicu pengharum, baik yang berupa cair maupun padat, bereakasi secara kimiawi dengan proses yang tidak sewajarnya. Dalam kondisi seperti itu, akan muncul zat lain hasil reaksi atau residu. Karena hawa panas itulah, karakter zat tersebut berubah dan memberi efek yang tidak baik bagi tubuh penghirupnya.
Oleh karena itu, tempatkan pengharum di tempat lain selain di kedua tempat tersebut. Satu hal lagi, hindari pengharum yang berupa gel dari bahan silikon.
Sumber: Otomotif.Tempo.Com dan berbagai sumber